Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Contoh Sifat Qana'ah Rasulullah SAW

Contoh Sifat Qana'ah Rasulullah SAW : Sifat Qana'ah, atau keadaan bersyukur dan redha dengan apa yang dimiliki, merupakan salah satu ciri utama yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Artikel ini akan mengupas dua contoh nyata dari kehidupan baginda yang menunjukkan sikap qana'ah yang luar biasa. Melalui peristiwa baring di atas tikar daun dan pemilihan makanan yang sederhana, Rasulullah SAW telah memberikan teladan tentang bagaimana seseorang seharusnya bersyukur dengan apa yang dimilikinya.

A. Rasulullah SAW Baring di Atas Tikar Daun

Rasulullah SAW, sebagai pemimpin umat Islam, tidak pernah hidup dalam kemewahan dunia. Salah satu contoh yang mencolok adalah ketika baginda baring di atas tikar daun. Saidina Umar bin Al-Khattab RA, salah seorang sahabat Rasulullah, pernah menyaksikan Nabi SAW beristirahat dengan hanya menggunakan tikar daun tanpa alas yang nyaman.

Keadaan Rasulullah SAW

Baginda tidur di atas tikar daun tanpa alasan yang beralasan, sehingga tubuhnya terbekas oleh kasar dan sederhana. Ini menunjukkan pengorbanan dan keengganan Rasulullah untuk mengejar kemewahan dunia.

Reaksi Saidina Umar RA

Saidina Umar RA yang melihat keadaan ini tidak dapat menahan tangisnya. Dengan tulus, ia bertanya kepada Nabi SAW mengenai keadaannya. Baginda kemudian mengajukan pertanyaan yang meresap di hati, "Tidakkah engkau redha bagi mereka dunia dan bagi kita akhirat?"

Jawaban Rasulullah SAW

Dengan bijaksana, Rasulullah SAW menjawab pertanyaan Saidina Umar RA, memberikan pelajaran yang dalam tentang pentingnya kesyukuran dan redha terhadap takdir Allah. Melalui peristiwa ini, Rasulullah SAW memberikan contoh nyata tentang betapa qana'ahnya hati yang selalu bersyukur kepada Allah.

B. Rasulullah SAW dan Keluarganya Tidak Makan Mewah

Selain dari contoh tidur di atas tikar daun, kehidupan Rasulullah SAW dan keluarganya juga mencerminkan sifat qana'ah melalui pemilihan makanan yang sederhana.

Makanan yang Tidak Mewah

Rasulullah SAW dan keluarganya tidak pernah memilih makanan yang mewah. Mereka tidak pernah menikmati hidangan-hidangan istimewa atau makanan mewah seperti roti dari gandum halus. Bahkan, dalam beberapa bulan, di rumah Baginda tidak terdapat sesuatu untuk dimasak.

Kisah Saidatina Aisyah RA

Ketika ditanya mengenai makanan mereka, Saidatina Aisyah RA memberikan jawaban yang menyentuh hati. "Dua benda hitam," katanya, merujuk kepada kurma dan air. Ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW dan keluarganya hidup dengan sederhana, tanpa keinginan untuk mengejar kenikmatan duniawi.

Penutup

Contoh sifat qana'ah Rasulullah SAW yang dijelaskan di atas memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya bersyukur dengan apa yang dimiliki, tidak terjebak dalam keserakahan dunia, dan selalu merasa cukup dengan apa yang Allah berikan. Sifat qana'ah ini bukan hanya menjadi teladan bagi umat Islam, tetapi juga merupakan landasan bagi kehidupan yang bahagia dan bermakna. Semoga kita dapat mengambil iktibar dan mengamalkan sifat qana'ah ini dalam kehidupan sehari-hari.

close